Minggu, 20 Januari 2013

ujian nasional

Orang Tua Tidak Panik, Anak Pun Siap Ujian Nasional

PDFPrintE-mail
Menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2012 yang akan dimulai pada 16 April 2012 (untuk SMA/MA), 23 April 2012 (untuk SMP/MTs), dan 7 Mei 2012 (untuk SD/MI), banyak pihak yang merasa berkepentingan untuk menyiapkan diri menghadapi momen tersebut. Benar, tidak hanya para siswa yang bergegas menyiapkan diri, tetapi juga orang tua siswa, guru, kepala sekolah, birokrat pendidikan, bahkan sampai para kepala daerah. Ya, semua berkepentingan untuk bisa sukses melewati UN 2012 ini dengan berbagai alasan dan latar belakang. Tidak jarang yang kemudian terjadi adalah justru kepanikan, sehingga persiapan menghadapi UN malah menjadi kurang berjalan dengan baik.
Dapat dikatakan bahwa sebenarnya untuk sekedar lulus UN, tidak perlu banyak persiapan khusus. Akan tetapi, yang diharapkan oleh siswa, ortu, dan pihak sekolah adalah lulus dengan nilai setinggi-tingginya karena nilai UN khususnya untuk SD dan SMP masih akan digunakan sebagai bekal untuk memilih sekolah di jenjang selanjutnya.  Di UN 2012, nilai UN bukan menjadi satu-satunya penentu kelulusan siswa. Kelulusan siswa di tahun 2012 ditentukan oleh 60% dari nilai UN dan 40% dari nilai sekolah. Ini jelas berbeda dengan masa-masa awal diberlakukannya UN, di mana nilai UN menjadi satu-satunya penentu kelulusan siswa.
Dalam artikel ini, akan dibahas apa yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua untuk menyiapkan anak-anaknya agar sukses melewati UN 2012. Kalau ditanyakan kepada para orang tua, persiapan apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengantarkan anak-anak sukses menembus UN, secara umum orang tua akan menjawab bahwa banyak belajar dan banyak berlatih adalah kunci utama. Pertanyaan selanjutnya; belajar yang seperti apa? Berlatih yang bagaimana? Nah….di sinilah yang sering terlewat; dengan kata lain, tidak disiapkan dengan baik.  Ada kasus di mana si anak sudah rajin belajar dan berlatih, tetapi nilai UN-nya tetap tidak maksimal. Apa yang salah? Kasus sebaliknya, si anak sepertinya tidak terlalu keras belajar dan berlatih, tetapi nilai UN-nya malah lebih baik? Kenapa bisa terjadi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar